.
.
.
Disclaimer : Semua chara Naruto bukan milik saya.
Rate : T-M (mungkin M ajalah biar
aman J)
Warning : Menimbulkan kemarahan, kekesalan,
flame dan dendam berlebihan. Alur bolak balik Jakarta- Surabaya ( hehehehe
bercanda), Mpreg, Yaoi, Boysxboys, verbal abuse, etc.
by : Gothiclolita89
.
.
.
Kau tau?Aku mencintaimu tapi kau sudah tidak percaya
lagi padaku.Karena itu aku memutuskan untuk pergi dari kehidupanmu untuk
selamanya.Semoga kita tidak bertemu lagi. Yaoi/Mpreg/ Sasunaru/sasuIno
.
.
.
.
.
.
Dear
Uchiha Sasuke,
Kau
tau, aku benar-benar mencintaimu lebih dari apapun di dunia ini. Aku akan
memberikan apapun untukmu walau kau sudah mengkhianatiku dengan menikahi wanita
itu. Hatiku sakit, kau tau. Walau kau mengatakan bahwa kalian hanya di jodohkan
tetap saja kau membagi malam-malammu dengan wanita itu hingga dia hamil. Aku
tetap saja tidak bisa membencimu. Teman-temanku bilang aku orang paling bodoh di dunia karena masih
mencintaimu. Aku tau itu. Tapi aku tetap saja tidak bisa melepaskanmu karena itu
aku memintamu untuk menikahiku sebagai bukti bahwa kau juga masih
mencintaiku. Aku tidak peduli jika semua orang mengatakan bahwa aku seorang
jalang. Perusak rumah tangga orang. Aku tak peduli karena aku mencintaimu dankau
ada disisiku. Tapi hari ini kau datang padaku dan memukulku. Kau bilang aku membunuh anakmu. Kau bahkan tidak mau mendengar penjelasanku. Taukah kau
menyakitiku? Bukan tubuhku tapi hatiku. Kenapa? Kenapa kau tidak percaya
padaku? Aku mungkin membenci wanita itu. Tapi aku tidak mungkin menyakitinya. Kau
tau kenapa? Karena anak yang ada di kandungannya adalah anakmu. Anak dari
laki-laki yang paling kucintai di dunia. Jadi mana mungkin aku bisa
menyakitinya.
Mungkin
ini karmaku karena telah muncul di kehidupanmu dengan istrimu. Karmaku karena
membiarkan diriku terhanyut dengan yang namanya cinta. Aku akan mengakhiri
semuanya.
Surat
cerai yang kau berikan padaku sudah kutanda tangani. Aku juga sudah
mengesahkannya di kantor catatan sipil jadi kau tenang saja. Walau ini berat,
aku akan menerimanya. Kau tidak perlu memberiku apapun. Aku akan mengembalikan
semua yng telah kau berikan padaku. Aku akan pergi dan menghilang dari hidupmu
jika itu maumu. Mungkin inilah jalan yang terbaik untuk kita. Aku tau aku masih
sangat mencintaimu tapi aku juga menyadari bahwa kepercayaan diantara kita
sudah hilang. Suatu hubungan tidak akan bertahan tanpa kepercayaan. Karena itu
aku memutuskan untuk pergi sejauh-jauhnya dari hidupmu. Semoga kau bahagia
dengan istrimu. Terima kasih sudah memberikan banyak kenangan indah untukku.
Terima kasih untuk kebahagiaan ini.
With
love,
Uzumaki
Naruto.
.
.
.
.
.
Seorang pria dewasa berambut hitam tengah berjalan
bergandengan tangan dengan seorang anak kecilyang juga memiliki warna rambut
yang sama dengannya. Mereka menyusuri kebun bunga matahari. Mereka tampak bahagia.
“ Menma.” Panggil pria itu kepada sang anak. Sang
anak yang di panggilnya Menma itu mengangkat kepalanya. Memandangnya dengan mata
biru besar persis seperti miliknya.“ Sudah sore, ayo pulang.” Anak kecil
berambut hitam itu mengganguk. Mereka pulang ke rumahnya dengan bergandengan
tangan.
Sore pun beranjak malam. Mereka kini sedang makan
malam. Setelah selesai, Haruki-nama pria berambut hitam itu- mencuci piring
makannya dan sang anak. Ia menggiring Menma untuk segera tidur.
“ Kenapa Menma belum tidur? Apa ada yang sakit?.”
Tanyanya lagi.Bocah itu menggeleng cepat. “ Lalu?.”
Anak itu terdiam sebentar. ” Aku anak kandung papa?.”
“ Hah? Apa maksudmu? Tentu saja kau anak kandung
papa? Siapa yang berani bilang Menma bukan anak papa?.”.
“ Teman-teman bilang warna kulitku beda dengan papa.
Karena itu mereka bilang aku bukan anak papa.”Jawabnya lirih. Haruki sedikit
terkejut mendengar ucapan Menma. Sesaat kemudianmatanya tampak sedih memandang
sang anak. Tapi cepat-cepat di sembunyikannya hal itu.
“ Kulit Menmakan mirip orang tua Menma yang satu
lagi.” Ucap Haruki meyakinkan Menma.
“ Benarkah?.” Tanya Menma dengan wajah
berbinar-binar. Haruki hanya tersenyum. Ia kemudian menyuruh
Menma untuk segera
tidur. Dengan cepat anak itupun langsung tertidur.Haruki memandangi wajah
putranya dengan sedih. Ia membelai surai raven milik anaknya. Ia tidak
henti-hentinya bersyukur pada Tuhan karena telah memberikannya anugerah
terbesar ini. Ia sangat senang saat Menma lahir dengan fisik nyaris sepertinya.
Wajah anak itu benar-benar mirip dengannya. Hanya rambut dan kulit
porselennyalah yang membedakan Menma dengan dirinya. Warisan dari pria itu.
Karena dengan begitu laki-laki itu tidak akan mengenalinya.
“ Maafkan papa telah menyembunyikan kenyataan ini
darimu. Papa tidak ingin kamu banyak berharap dan terluka.Cukup papa saja yang
merasakannya. Sampai kapanpun papa tidak akan memberikanmu pada orang itu
karena papa tau ia akan sangat membencimu.” Dia mengecup kening putranya. “ Karena
kau adalah putraku, putra dari Naruto Uzumaki.” Lalu menyamankan diri untuk
segera tidur. Ia memeluk putranya. Demi keselamatan anaknya, Naruto-nama asli
pria itu- mengubah penampilan dan namanya. Baginya Naruto Uzumaki sudah mati 8
tahun yang lalu. Sekarang yang ada adalah Haruki Namikaze. Apapun akan ia
lakukan untuk menjauhkan Menmanya dari laki-laki itu termasuk dengan ‘membunuh’
dirinya sendiri.
.
.
.
“ Kalian sudah menemukannya?.” Pria itu memandang ke
tiga bawahannya dengan angkuh. Matanya berkilat tampak marah.
“ Maafkan kami tuan. Kami belum menemukan apapun
tentang tuan Naruto Uzumaki.” kata salah satu bawahannya
Brakk!!
Dia menggebrak mejanya. “ Apa?! Hanya mencari seorang
pria saja kalian tidak becus?!. Aku tidak mau tau! Aku ingin dia segera di
temukan!.”
Ketiga bawahannya membungkuk ketakutan sebelum pamit
dari ruang kerja itu. Laki-laki itu menyandarkan tubuhnya ke kursi. Ia menutup
wajahnya dengan lengan kirinya.
“ Kau ada dimana Naruto? Aku merindukanmu.”
Lirihnya. Ini sudah tahun kedelapan tapi ia belum juga menemukan jejak Naruto.
Seolah pemuda itu hilang di telan bumi. Ini semua salahnya, ialah yang mengusir
pemuda itu. Ialah yang lebih dulu meninggalkan pemuda itu. Bahkan ia memukulnya,
membentaknya dan menuduhnya sebagai pembunuh. Kalau saja kakaknya tidak
memperlihatkan rekaman cctv itu, ia mungkin masih membenci pemuda itu. “
Maafkan aku. Kumohon maafkan aku.”
-Flashback-
Naruto membuka pintu apartemennya -apartemennya dan
Sasuke lebih tepatnya. Apartemen ini di beli Sasuke untuk hadiah pernikahan
mereka- dengan menghela nafas. Saat menyadari apartemennya gelap. Tangan kirinya
segera meraba-raba dinding dan menyalakan saklar. Setelah lampu menyala. Ia
melihat Sasuke sedang duduk di sofa. Entah kenapa perasaannya tidak enak. Ia
segera menghampiri Sasuke dan duduk di sampingnya.
“ Ada apa?. Tumben kau sudah pulang.” Tanya Naruto
dengan senyum.
Sasuke berdiri dari tempat duduknya. Ia memandang Naruto dengan mata penuh kemarahan. Tangannya mengepal menahan emosi yang siap
meledak kapan saja.
“ Kenapa kau melakukannya?.”
“ Apa? Melakukan apa?.” Tanya Naruto tidak mengerti. Emosi
Sasuke meledak saat melihat reaksi Naruto. Iapun memukul pemuda itu hingga
tersunggkur ke sofa. “ A-apa?.” Naruto memegangi pipi kirinya yang kiri memerah
akibat tamparan sang suami. Belum pernah Sasuke memukulnya seperti ini. Hatinya
terasa terluka dan sakit.
“ Kau tau aku sangat menginginkan anak itu. Tapi
kenapa kau membunuhnya?.” Bentaknya.Naruto benar-benar ketakutan.
“ A-aku benar-benar tidak mengerti apa yang kau
katakan. Apa yang terjadi?”.
“ Kau-.” Sasuke mengangkat tangannya. Bersiap
menampar Naruto namun ia berhenti di udara. ”Cukup. Aku sudah lelah dengan semua
ini.aku tidak ingin hidup dengan orang yang telah membunuh anakku. Aku akan
segera mengirimkan surat cerai secepat mungkin.” Sasuke berjalan kearah pintu. Ia
sudah muak melihat Naruto yang tidak mau mengakui kesalahannya. Naruto shock
dengan apa yang baru saja terjadi. Perlu beberapa saat untuk mencerna kata-kata
Sasuke.
Sasuke akan menceraikannya.
Ia menutup mulutnya. Air matanya tak terbendung
lagi. Apa kesalahannya? Ia benar-benar tidak mengerti.
Sesuai perkataannya, sasuke mengirimkan surat cerai
yang sudah ditanda tanganinya ke apartemen yang diberikannya pada Naruto. Ia
sudah tidak peduli lagi. Ia sangat marah pada pemuda itu. Padahal ia sudah
menyakinkan Naruto bahwa ia akan menceraikan Ino setelah bayinya lahir. Tapi
sepertinya pernyataannya itu tidak cukup bagi Naruto sehingga pemuda itu
mencoba melenyapkan wanita yang kini menjadi istrinya, Yamanaka Ino.
Beberapa hari setelah kejadian itu, Sasuke semakin
tenggelam dalam pekerjaannya. Semua ia lakukan untuk melupakan orang yang di
cintainya. Hanya dengan bekerjalah ia dapat melupakan semuanya. Itachi yang
prihatin melihat keadaan adiknya itupun menasehati Sasuke. Ia tau bahwa Sasuke
sangat mencintai Naruto. Ia juga tau kalau keduanya telah menikah diam-diam.
Namun ia tidak peduli dan tidak berniat membongkarnya. Karna baginya
kebahagiaan Sasuke adalah segalanya dan ia tau kebahagiaan Sasuke adalah bersama
Naruto, orang yang dicintainya. Iapun mulai menyelidiki tentang peristiwa yang
menyebabkan adik iparnya, Ino, mengalami keguguran hingga menyebabkan rahim
wanita itu diangkat. Ia tidak yakin Narutolah penyebabnya, ia mengenal baik
pemuda itu dan ia yakin Naruto tidak akan mampu melakukan hal sekeji itu. Ia
meminta Deidara, sekretarisnya untuk mencari rekaman cctv hari itu. Ia sangat
terkejut saat melihat rekaman cctv tempat Ino terjatuh dan mengalami
pendarahan.
Iapun segera mencari Sasuke untuk memperlihatkan
rekaman itu. Namun tentu saja ia di sambut ketus oleh adiknya.
“ Mau apa kau kemari.”
“ Ini tentang Naruto.” Katanya pelan. Itachi tidak
mau memancing emosi Sasuke yang masih tinggi.
“ Aku tidak ingin mendengar apapun tentang dia. Dia
sudah membunuh anakku.”
“ Kau harus melihat ini.” Itachi meletakkan sebuah
kepingan CD di meja kerja Sasuke.
“ Sudah kubilang aku tidak ingin tau apapun tentang
Naruto.” Ia mengambil CD itu dan membuangnya ke tempat sampah. Itachi menjadi
kesal dengan kelakuan adiknya itu.
“ Baiklah terserah kau. Kau menyesalpun bukan
urusanku.” Ia pun keluar dari kantor Sasuke dengan membanting pintu. Sasuke
melanjutkan pekerjaannya. Ia kembali menatap layar laptopnya dengan serius.
Namun ia tidak bisa konsentrasi. Perkataan sang kakak tampaknya cukup
mempengaruhinya . Ia melihat CD yang di buangnya tadi di tempat sampah. Otaknya
menyuruhnya mengeyahkan semua memori tentang Naruto tapi hatinya berkata ia
harus tau apa yang ingin diperlihatkan oleh kakaknya. Ia tau kakaknya bukan
tipe yang suka mengganggunya kalau bukan hal penting. Dengan ragu ia mengambil keping
CD itu. Ia kemudian memasukkan Cd itu kedalam player laptopnya. Sungguh ia
terkejut saat ia melihat gambar layar monitornya. Itu adalah rekaman cctv
tempat Ino terjatuh.
Sasuke
melihat gambar Naruto dan Ino sedang jalan berdampingan. Mereka tampak sedang
berbicara. Lalu saat ada di tepi tangga Naruto
berbalik dan membungkuk pada Ino. Agaknya ia sedang mengucapkan selamat
tinggal. Lalu Naruto berbalik dan mulai menuruni tangga. Sasuke membelalakkan
matanya saat melihat adegan selanjutnya. Wanita itu, Ino, mendorong tubuh
Naruto hingga ia jatuh terguling di tangga. Ino yang saat itu tengah hamil 6
bulan terlihat kehilangan keseimbangan lalu terjatuh ke dinding. Pinggulnya
dengan keras menghantam lantai sehingga ia mengalami pendarahan. Rekaman itu
berhenti saat para karyawan datang menghampirinya dan membawanya ke rumah
sakit. Sasuke menutup mulutnya karena terkejut dengan kenyataan yang baru saja
dilihatnya. Ternyata Naruto sama sekali tidak bersalah. Naruto bahkan yang
menjadi korban saat itu.
Sasukepun segera mengendarai mobilnya dan menuju ke
apartemen mereka. Berharap ia belum terlambat. Berharap untuk memulainya dari
awal lagi dengan Naruto.
Ia membuka pintu apartemen itu dengan kasar. Untung
dia belum membuang kunci apartemen itu.
“ Naruto kau dimana sayang?”.Ia mencari kekasihnya
dengan panik di seluruh penjuru apartemen mewah itu.Namun ia sama sekali tidak
menemukan tanda -tanda kehidupan disana. Ia menuju kamarnya. Di lihatnya pintu
almari itu terbuka. Saat ia membukanya, ia terkejut karena melihat almari itu
kosong. Hanya tersisa beberapa lempar pakaian miliknya. Semua pakaian dan benda
milik Naruto hilang. Saat itulah ia menyadari dirinya sudah terlambat. Naruto
sudah pergi dari kehidupannya.
Sasuke terduduk lemas di sofa ruang keluarga. Tempat
ia biasa menghabiskan waktu dengan Naruto. Ia menyesal, benar-benar menyesali
kebodohannya. Seharusnya saat itu ia mendengarkan penjelasan dari Naruto.
Matanya kemudian menangkap sebuah map biru yang tergeletak di meja. Iapun
membuka map itu. Map itu berisi beberapa lembar kertas putih dan selembar
kertas berwarna kuning pucat yang terlipat rapi. Sasuke membuka kertas yang
sepertinya surat yang ditinggalkan Naruto untuknya.
Sasuke menangis. Untuk pertama kalinya ia menangis.
Menangis saat membaca surat yang di tinggalkan kekasihnya. Menangisi kebodohan
yang dilakukannya.
“ AAAAAAARGGGGGGGHHHHHHH!!.” Sasuke mencengkram
kepalanya dengan frustasi.Ia menyesal, sangat menyesal.
.
.
.
Sasuke pulang kerumahnya dengan keadaan berantakan. Ia
disambut beberapa pelayan yang menunduk memberi hormat padanya. Dibelakang
mereka ada seorang wanita berambut pirang panjang yang juga menyambutnya. Oh ya,
Sasuke lupa hari ini istrinya pulang dari rumah sakit. Wanita itu menyambutnya
dengan senyum termanisnya.Sasuke muak melihat wanita ini dengan tatapan penuh
kebencian dan amarah. Semua gara-gara wanita ini.ia kehilangan Naruto. Ia
melewati wanita itu begitu saja. Ino tampak terkejut dengan sikap Sasuke yang
kembali dingin padanya. Padahal sejak peristiwa kegugurannya, sikap Sasuke
membaik terhadapnya. Tapi kenapa kini ia kembali seperti dulu. Bahkan Ino
merasa tatapan Sasuke lebih dingin dibandingkan dulu.
Keputusan Sasuke sudah bulat kali ini. Ia akan
menyingkirkan wanita itu dari kehidupannya. Ia masih ingat bagaimana wanita itu
menjebaknya untuk tidur dengannya hingga akhirnya ia hamil. Menjebaknya hingga
akhirnya ia menceraikan Naruto. Ia tidak ingin hidup dengan wanita licik itu. Dan
seperti perkiraannya. Saat ia mengutarakan keinginannya untuk menceraikan Ino,
wanita itu histeris dan mengungkit-ungkit masalah kegugurannya hingga akhirnya
ia tidak bisa punya anak lagi. Kedua orang tua Sasuke yang merasa kasian pada
sang menantupun tidak menyetujui keingin Sasuke. Tapi tentu saja si jenius
sasuke punya banyak cara untuk mendapat keinginannya.
“ Lalu kalian tidak ingin punya cucu? Jika aku hidup
dengan perempuan mandul bukankah itu artinya aku tidak akan bisa punya anak
seumur hidupku.” Ucap Sasuke datar sambil menyeringai penuh kemenangan. Kedua
orang tua Sasuke terdiam mendengar perkataan sang anak. Mereka juga sebenarnya
ingin punya cucu tapi jika mereka tidak membiarkan Sasuke menceraikan Ino dapat
dipastikan mereka tidak akan pernah mendapatkan cucu yang sangat mereka
inginkan.
-Flashback
end-
Setelah itu Sasuke memang berhasil menyingkirkan
wanita itu dari hidupnya. Tapi tetap saja ia tidak bisa melupakan Naruto. Sudah
bertahun-tahun ia mencari pria itu namun sampai sekarang belum juga membuahkan
hasil. Ia tidak pernah menyerah. Bagaimana ia bisa menyerah, jika ia menyerah
itu sama saja artinya dengan bunuh diri.
Sasuke mengambil sebuah pigura dari dalam lacinya.Sebuah
pigura berisi foto dirinya dengan Naruto.Ia membelai kaca foto itu dengan
sayang. Sekedar menyalurkan rasa rindunya dengan mengingat kenangan indahnya
bersama Naruto.
“ Aku tidak akan menyerah Dobe. Aku pasti akan
menemukanmu dan kita bisa hidup bahagia berdua selamanya.”
.
.
.
-TBC?-
Disclaimer for the image: I do not own them, i just luckly to find them on internet
Disclaimer for the image: I do not own them, i just luckly to find them on internet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar