Sabtu, 18 April 2015

FF Not Cinderella





.

.

.

.

.

Title    : Not Cinderella

.

.

.

Disclaimer      : Naruto isn’t mine. The original chara is own by Masashi Kishimoto but this story is purely mine.

Genre             : Hurt, Angst, Drama.

Rate                : T.

Warning         : crackpair, typo, Terinspirasi dari banyak ff yang pernah aku baca. Terinspirasi bukan menjiplak.

.

Don’t like don’t read

.

.

.

.

.

.

Cast

Namikaze Naruto.

Uchiha Sasuke.

Cast lain mendukung.

.

.

.

Summary: Cinderella itu tidak pernah ada.
.

.

.

.

.

.

Aku hanya seorang gadis naif yang datang ke Konoha demi masa depan yang lebih baik. Berbekal dengan ijasah SMA yang kudapat dengan susah payah. Aku mencoba meraih impian akan kehidupan yang lebih baik.

Orang tuaku sudah lama meninggal. Tepatnya saat aku kelas 1 SMA. Sungguh, itu masa-masa tersulit dalam hidupku. Aku harus mulai madiri dan melakukan segala sesuatunya sendiri termasuk biaya hidup dan pendidikanku. Aku anak tunggal dan orang tuaku tidak memiliki keluarga lain. Untunglah aku termasuk salah satu murid yang pintar sehingga aku bisa mendapatkan beasiswa hingga tahun akhir.

Aku bersyukur bertemu dengan orang baik yang memberiku pekerjaan yang layak.
Pelayan kafe.

Gajinya memang tidak terlalu besar tapi dengan gaji itu aku bisa menyewa apartemen kecil dan makan 3 kali sehari serta menyisihkan sedikit uang. Aku masih berharap bisa melanjutkan study-ku.

.

.

.

Suatu hari aku bertemu denganmu. Di sore itu. Kau memesan secangkir kopi hitam yang pahit. Duduk sendirian di pojok kafe. Dengan setelah jas hitam yang terlihat pas dan mewah ditubuh gagahmu.

Uchiha Sasuke.

Seorang pria tampan dan kaya. Pangeran impian para gadis-gadis lajang. Pria yang begitu sempurna.
Sejak hari itu kau mendatangi kafe tempatku bekerja. Duduk di tempat yang sama juga memesan minuman yang sama. Sampai suatu hari kau menyapaku dan mengajakku berbicara.

“Maukah kau menemaniku berbincang.”

Sejak itu, kami menjadi dekat. Dia selalu mengajakku berbicara, menemaniku saat ada waktu. Mengisi hari-hariku yang membosankan. Hingga hari itu kau mengajakku bertemu di sebuah taman bunga.

“Maukah kau menjadi kekasihku?.”

Aku bahagia. Aku memeluknya sambil menangis. Perasaanku terbalas. Cintaku tidak bertepuk sebelah tangan. Sungguh aku bahagia saat itu. Sangat bahagia sampai aku merasa aku akan mati..

.

.

.

1 tahun.

Kau membuatku sangat bahagia. Terlalu bahagia.

Aku merasa tidak sendirian lagi. Terimakasih sudah hadir dalam hidupku. Berulang kali aku mengucapkan terimakasih pada Tuhan karena telah mengirimkanmu padaku.

Aku mencintaimu Sasuke.

.

.

.

Kau berubah.

Entahlah. Kini kau tidak lagi menemuiku. Saat aku mencoba menghubungimu pun selalu saja tidak tersambung. Hatiku resah. Perasaannku tidak enak. Aku menangkupkan kedua tanganku. Memohon agar satu-satunya kebahagiaan yang kumiliki saat ini hilang.

.

.

.

2 bulan telah berlalu. Kau tidak juga datang menampakkan dirimu.

Hari itu mendung. Gerimis sudah turun sejak dini hari. Untunglah hari ini hari libur hingga aku tidka perlu kemana-mana. Kupandangi air hujan yang membasahi jendela kamar apartemen kecilku. Aku beranjak menuju dapur dan mengambil satu cup ramen instan. Aku ingin memakannya sambil menonton TV.

Aku tidak menyangka.

Sungguh aku tidak menyangka kau tega berbuat ini padaku.

Kupeluk erat perutku. Satu-satunya yang kumiliki saat ini. Hartaku satu-satunya.

Tes

Tes

Tes

Aku menangis.

Inilah akhirnya.

Aku sendirian dan ditinggalkan lagi.

.

.

.

‘Pernikahan mewah pewaris tunggal miliarder, Uchiha Sasuke, dengan putri dari pengusaha Haruno, Haruno Sakura. Berlangsung hari ini di hotel bintang lima milik keluarga Uchiha telihat sangat mewah dan meriah. Terlihat banyak artis dan orang-orang penting menghadiri pernikahan terakbar tahun ini. Saya Haruka Mei melaporkan . . .’

.

.

.

Seharusnya aku sadar bahwa Cinderella itu tidak pernah ada.

.

.

.

“Kaa-chan.” Anak lelaki kecil itu tampak menarik-narik celana orang yang di panggilnya Kaa-chan.

“Ah, Ya. Kenapa Menma?.”

“Ec clim.” Anak lelaki itu menunjuk sebuah stand ice cream yang ada di food court.

“Baiklah, ayo ke sana.” Aku menggendong anakku dan menuju ke stand ice cream yang di minta oleh Menma..

.

.

.

Benar, tidak ada yang namanya Cinderella.

Tapi sekalipun bukan Cinderella.

Aku juga berhak bahagiakan?

.

.

.

-The End-

.

.

.





4 komentar:

  1. Kangen baca fanfic senpai...tetap menguras emosi dan bikin greget..😫😥

    BalasHapus
  2. Kangen baca fanfic senpai...tetap menguras emosi dan bikin greget..😫😥

    BalasHapus
  3. Naruto cwok apa cwek sih?

    BalasHapus