Minggu, 16 Februari 2014

FF: No Second Chance




.

.

 .

Title                : No Second Chance.

Disclaimer      : Naruto is not mine. I just borrow the name.

Rate                : M

Genre             : Hurt, Mpreg (maybe), etc.

Warning         : EYD yang nggak jelas, OOC, BoysxBoys, Crackpair Sasunaru,


Don’t like don’t read.
Purely made by : Gothiclolita89 but Inspired by some ff Yunjae ( Lately I’m like to read this even thought I don’t know who Yunjae is. hahahaha) which I read on web. =_= bukan berarti plagiat.

.

.

.

Cast

Namikaze Naruto

Uchiha Sasuke

Haruno Sakura

Uchiha Itachi

Namikaze Deidara

.

.

.

Summary: Aku akan menikah/Pemuda itu tersenyum miris/Tak taukah kau melukaiku/Kau ini bodoh atau apa. Sudah tau dijebak tapi tetap saja melakukannya/Perkenalkan ini Suamiku . . .

.

.

.

“Aku akan menikah.”

Mata sappire itu membulat. Tampak jelas rasa keterkejutan di matanya. Kekasihnya baru saja mengatakan akan menikah?

“Apa?.”

“Aku akan menikah.” Sasuke menunduk.

Naruto tersenyum miris. Ia menatap tajam pria raven di depannya itu.

“Siapa?.”

Sasuke mengangkat wajahnya. “A-apa?.”

“Siapa calon istrimu?.”

Sasuke terdiam sebentar. “ Sakura, Sakura Haruno.”

‘Cih jadi perempuan berambut aneh itu.’

Naruto ingat perempuan berambut pink itu. Dulu saat SMA, wanita itu tergila-gila pada Sasuke dan terus menerus mengejarnya sampai mereka lulus padahal ia tau Sasuke sudah memiliki dirinya. Naruto bernafas lega saat masuk universitas karena wanita memilih universitas yang berbeda dengannya dan Sasuke. Naruto berpikir tidak akan ada lagi yang mengganggu hubungannya dengan Sasuke. Tapi ternyata ia salah. Perempuan itu tetap saja menjadi duri dalam hubungannya dengan Sasuke.

“Cih, ternyata perempuan murahan itu.” Ketusnya.

“Naruto!.” Bentak Sasuke marah.

“Apa aku salah bicara?.” Katanya sambil tersenyum sinis.

“Jangan menghinanya. Bagaimanapun dia adalah calon istriku. Kumohon mengertilah.”

Naruto tertawa. “Mengerti? Mengerti kau bilang?.” Naruto berhenti tertawa. “YA AKU MENGERTI. KAU BERSELINGKUH DIBELAKANGKU DENGAN WANITA MURAHAN ITU. ITU YANG HARUS KUMENGERTI HAH?!. AKU BERUSAHA KERAS MENJADI KEKASIH YANG BAIK DAN SETIA UNTUKMU. DAN INI BALASANMU UNTUK KESETIAANKU SELAMA 7 TAHUN INI. SEBUAH PENGKHIANATAN?!.”

“Naruto aku . . .” Sasuke berusaha menjelaskan.

“Sudahlah.” Naruto beranjak dari tempat duduknya. “Selamat untuk pernikahanmu.”

Sasuke memandang Naruto dengan sedih.

“Oh ya satu lagi. Lupakan kalau kita pernah punya hubungan dan jangan pernah menyapaku jika suatu saat kita secara tidak sengaja bertemu, UCHIHA-SAN.” Naruto sengaja menekan kata Uchiha-san. Ia segera beranjak pergi dari tempat itu. Ia tidak mau airmatanya tumpah di depan kekasihnya ah ralat mantan kekasihnya. Harga dirinya tidak mengijinkannya untuk menangis sekarang.

Sasuke memandang punggung Naruto dengan pandangan yang sulit diartikan.

.

.

“Maafkan aku Naruto.”

.

.

5 tahun kemudian


Pria pirang itu turun dari taksi. Sudah hampir 5 tahun ia tidak menginjakkan kaki di kota ini dan rumah ini adalah rumah pertama yang ia kunjungi. Rumah mewah ini adalah rumah kakak sepupunya, Deidara dan suaminya. Ia merasa bersalah karena dulu dia tidak bisa datang ke pernikahan Dei. Saat itu ia berada di Prancis dan tidak bisa pulang karena suatu hal. Hari ini adalah hari peringatan pernikahan Dei dan suaminya. Ia hendak memberi kakak sepupunya itu kejutan.

Ting Tong!

Naruto memencet bel itu beberapa kali hingga seseorang membukakan pintu untuknya.

“Naru-chan.” Deidara terkejut saat mendapati sepupunya tersenyum lebar di depan pintu rumahnya.

“Kejutan. Dei-nii.”

Deidara tersenyum haru saat melihat sepupu yang sudah lama tidak ditemuinya.

“Siapa anak itu?.” Tanya Naruto saat melihat ada anak perempuan kecil berusia sekitar 4 tahunan di gendongan Deidara. Gadis kecil itu memiliki mata hijau yang indah dan rambut panjang berwarna coklat.

“Ah, anak ini . . .”

“Nii-san siapa yang da . . .

Deg!

. . .tang?.”

Wanita berambut pink itu tampak pucat saat melihat tamu Deidara. Bukan hanya dia tapi juga seorang laki-laki muda yang berada di belakangnya. Pria berambut raven itu terlihat terkejut.

“Ah, pantas saja wajahnya tidak asing. Ternyata gadis kecil ini anakmu.” Katanya sambil tersenyum meremehkan.

“Lho, kalian sudah saling kenal un?.” Tanya Deidara yang tidak mengetahui kisah masa lalu mereka. Naruto memang menceritakan semua rahasianya pada Dei namun ia tidak pernah mengatakan masalahnya dengan orang lain.

“Ya, dia adalah senpaiku saat di SMA dulu.” Ucap Naruto pada Dei sambil tersenyum manis. Ia tidak ingin merusak hari bahagia kakak sepupunya itu.

“Kita bicara didalam saja un. Naruto juga pasti capek kan un.” Kata Dei sambil menarik tangan Naruto untuk masuk kedalam rumahnya.

Kini mereka semua telah duduk bersama di ruang keluarga yang mewah itu. Naruto duduk disenelah Dei yang masih menggendong anak kecil itu dan Itachi sementara Sasuke dan Sakura duduk di sofa seberang mereka. Sakura terus menundukkan kepalanya dan tidak berani memandang wajah Naruto. Ia menggenggam tangannya yang sejak tadi gemetaran. Naruto hanya memandang remeh pada kedua orang yang ada di depannya. Sedang Sasuke memandang Naruto dengan pandangan yang sulit diartikan. Suasana begitu hening dan mencekam di ruangan itu.

“Dei, bawa dia ke kamar.” Itachi yang melihat itu lalu menyuruh istrinya membawa sang keponakan ke kamarnya.

Dei hanya menggangguk dan segera membawa gadis kecil yang terlihat mengantuk di gendongannya keluar dari ruang keluarga itu. Sepeninggal Dei, suasana masih saja terasa mencekam. Tidak ada yang membuka suara sedikitpun.

“Anak yang manis, siapa namanya?.”

Sakura mengangkat wajahnya. “A-Aiko Uchiha.”

“Uchiha? Bukankah seharusnya dia memakai nama Hyuga?.”

Sakura kembali mengangkat wajahnya. Tampak jelas ketakutan di wajahnya. “A-apa maksudmu?.”

Naruto tertawa kecil.

“Aku sudah tau  semuanya. Jangan coba-coba untuk membohongiku.”

“A-aku tidak . . .” Belum selesai Sakura bicara, Naruto sudah memotongnya.

“Saat kuliah kau berpacaran dengan Neji Hyuga bukan?. Hubungan kalian sudah sangat dekat dan lama. Tapi kemudian Neji menjadi Kepala Keluarga Hyuga dan harus menikah dengan  Hinata, sepupunya. Kau frustasi karena hubunganmu dengan Neji apalagi setelah kau tau hubungan itu menghasilkan sebuah janin sedangkan kau tidak bisa meminta Neji untuk bertanggung jawab karena saat itu Neji sudah menjadi suami Hinata Hyuga. Lalu kau bertemu Sasuke yang saat itu sedang mabuk dan menjebaknya untuk menidurimu. Dengan begitu kau bisa memaksa Sasuke untuk menikahimu dengan alasan kau sedang mengandung anaknya. Begitukan?.” Hardik Naruto.

Sakura hanya menunduk.

“Dan kau Uchiha, dimana otakmu hah?.” Tunjuk Naruto dengan marah. “Kau ini bodoh atau apa? Sudah tau di jebak tapi tetap saja menikahi perempuan jalang itu.” Amarah Naruto meledak.

“Naruto, sudahlah.” Itachi menengahi. Ia berjalan mendekati Naruto dan berusaha menenangkan pemuda pirang itu. Ia ingat dulu saat Naruto menemuinya dan mengatakan Sasuke telah mencampakkannya demi seorang wanita yang kini telah menjadi adik iparnya. “ Oh ya, ceritakan. Apa saja yang kau lakukan selama ini?. Apa dia baik-baik saja?.”

Naruto mengalihkan perhatiannya pada Itachi. Ia dan kakak mantan kekasihnya memang dekat. Bahkan ialah yang dulu mengenalkan Deidara pada Itachi. Tapi ia tak menyangka kalau kakak sepupunya itu dan Itachi berjodoh hingga menikah. Naruto menghela nafas untuk meredam amarahnya.

Naruto mengeluarkan beberapa lembar foto dari tasnya dan meletakkannya di atas meja. Itachi melihat-lihatnya dengan antusias. Ia berhenti saat melihat sebuah foto dimana Naruto sedang menggendong seorang balita dengan mata biru shapire milik Naruto dan rambut berwarna raven.

“Menma baik-baik. Ia tumbuh dengan pesat dan sehat. Sekarang dia malah sudah bisa bicara walau masih sedikit cadel. Bahkan dokter mengatakan anakku adalah anak jenius.”

“Tentu saja, keturunan Uchiha memang dianugrahi bakat dan kejeniusan bukan?.” Kata Itachi membanggakan keluarganya.

“Tapi kurasa tidak semua keluarga Uchiha jenius bukan?.” Katanya sambil melirik pada Sasuke dengan meremehkan.

Sasuke yang mendengarnya tampak kebingungan. Dahinya berkerut, keturunan Uchiha? Memangnya ada anak perempuan dikeluarga Uchiha? Setahunya semua keturunan Uchiha bergender lelaki sama sepertinya dan Itachi.

“Ah aku belum bilang ya. Menma itu . . .” Kata Itachi.

“Anak kandungmu Sasuke.” Naruto memotong perkataan Itachi. Ia mengatakannya sambil tersenyum.
Sasuke dan Sakura terlihat terkejut dengan pengakuan Naruto.

“Apa?! Jangan bercanda Naruto kau itu laki-laki jadi bagaimana bisa kau mengandung seperti perempuan?.”
Naruto dan Itachi saling berpandangan. Mereka lalu tertawa terkikik. Sakura dan Sasuke tampak heran dengan reaksi keduanya.

“Sepertinya kau belum memberitahunya ya nii-san?.”

“Sepertinya begitu.” Kata Itachi. ”Kau tau Sasuke, kenapa dulu ayah dan ibu merestuimu berhubungan dengan Naruto? Kau tau kenapa mereka merestui pernikahanku dengan Deidara yang seorang pria?. . . itu karena mereka keturunan Namikaze.”

Sasuke makin bingung dengan penjelasan kakaknya.

“Semua keturunan Laki-laki keluarga itu bisa mengandung layaknya perempuan.” Tambah Itachi. Sasuke benar-benar shock dengan apa yang didengarnya begitupun dengan Sakura.

“A-apa?.”

“Dengan kata lain, kau menelantarkan anak kandungmu  . . .”

“Dan membesarkan anak orang lain.”

“Ti-tidak itu tidak mungkin.” Sakura mulai panik.

“ Tapi kau tidak perlu khawatir. Aku mengatakannya bukan untuk meminta pertanggung jawabanmu.” Ucap Naruto. “ Karena anakku sudah memiliki ayah yang jauh lebih baik darimu.”

“Jadi kau . .”

“Yah, aku sudah menikah dengan seorang pria.” Ucap Naruto dengan wajah penuh kebahagiaan. “ Aku bertemu dengannya 2,5 tahun lalu. Saat itu ia sedang dalam proses perceraiannya. Ia memang menikah karena paksaan keluarganya jadi tidak heran kalau pernikahan itu cepat kandas. Dia dipaksa menikahi adik sepupunya untuk meneruskan keturunan keluarganya. Padahal saat itu dia dan adik sepupunya sudah memiliki kekasih yang sangat dicintai. Pernikahan itu tidak berlangsung lama dan hanya bertahan 2 tahun sebelum mereka sepakat untuk berpisah baik-baik. Sekarang bahkan adiknya sudah menikah lagi. Saat ia ingin kembali pada kekasih yang sangat dicintainya, ternyata wanita itu sudah menikah dengan orang lain. . .” Katanya sambil memandang Sasuke dan Sakura bergantian dengan pandangan yang sulit diartikan.

“Apa kau mau tau siapa pria yang beruntung itu?.” Tanya Itachi. “Dia adalah . . .”

Ting Tong!

Sebelum Itachi melanjutkan perkataannya, bel rumah itu berbunyi.

“Biar aku yang buka!.” Teriak Deidara dari dapur.

Tidak lama kemudian Deidara muncul bersama seorang pria berambut coklat dengan mata lavendernya yang indah. Ia tampak tersenyum saat melihat Naruto. Lain lagi dengan Sasuke dan Sakura yang tampak terkejut dengan kedatangan pria itu. wanita merah muda itu bahkan menutup mulutnya dengan tangan.

“Naru. . .” Panggilnya.

Naruto segera bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri pria yang berdiri dibelakang Deidara. Pemuda itu tersenyum manis padanya. Pria itu mengecup bibir istrinya dengan lembut sebelum mengalihkan pandangannya ke selururuh isi ruangan itu. naruto mengambil alih Menma yang ada digendongan pria itu.



Belum sadar sepenuhnya dari shock yang mereka alami. Ucapan Naruto kembali menambah keterkejutan mereka.



“Perkenalkan ini Suamiku . . .” Ucapnya dengan bangga.

.

.

.

-END-

.

.

.

Yayaya saya tau saya punya utang ff dan pasti banyak yang bakal marah2 gara2 aku nulis ff baru n ga nerusin ff laen (Gomenne Dee-chan) tapi yang namanya inspirasi tu datang gak diundang n ilang gak di tip-ex XDDDDD.

Ini cuman cerita oneshoot doing kok. Cerita yang kebetulan nulis aja jadi wajar kalo ceritanya ancur bener hahahaha.

.

.

.


-Omake-

Naruto kini berada didalam mobil bersama suami dan anaknya. Menma sudah tertidur di jok belakang.

“Kau sudah bertemu dengannya.”

“. . .”

“Apa kau akan meninggalkanku dan bersamanya?.”

“. . .”

Naruto menghela nafas. Ia menahan airmatanya.

“Kalau begitu cepat urus perceraiannya. Terima kasih karena sudah bersamaku 1,5 tahun ini.”

Ckitttttttttttttt

Pria itu mendadak mengerem mobil mewahnya dan memarkirnya dipinggir jalan. Membuat tubuh mereka terjungkal kedepan. Untungnya mereka memakai seatbelt.

“Kenapa? Kau ingin menyerahkanku padanya? Kau tidak mencintaiku hah?.”

Naruto menggeleng. “Ti-tidak bukan begitu. Hanya . . .”

“Kenapa kau tidak percaya aku mencintaimu?. Bagaimana kau memintaku untuk meninggalkanmu saat aku tau kau tengah mengandung anakku?. Apakah aku begitu kejam dimatamu?.” Pria itu menarik tubuh istrinya dan memeluknya erat seakan-akan tubuh itu akan menghilang dari pandangannya. “Tidak peduli bagaimana masa laluku dengan wanita itu. Tidak peduli anak itu anakku. Akan kupastikan bahwa hanya darimulah pewaris klan Hyuga berasal. Aku mencintaimu Naruto.”

“Neji. . .” Naruto balas memeluk suami sahnya.

Dulu, dulu sekali Neji memang sangat mencintai Haruno Sakura. Tapi itu sebelum ia tau gadis itu menikah dengan orang lain dan sebelum ia bertemu Naruto. Pemuda pirang itu berhasil membelokkan orientasi seksualnya dengan pesonanya sendiri. Ia tidak peduli menjadi penyuka sesama jenis asal ia bisa hidup bahagia dengan Naruto, Menma dan calon anaknya kelak.

-end-

.

.

.

Sabtu, 15 Februari 2014

The Gradient Rose That I Really Want


You know, I really want to plant these Rose but unfortunately I can. Because my home land on Tropic are and these rose doesn't like the climate. So I gave up. (TT^TT)

Poor me.

Rose Cesar
Perpaduan Pink dan Kuning muda? Siapa yang bilang nggak cocok hah?!
Rose Mint julep
Apa ini Kuning Ngejreng plus ijo??? Siapa takut.
Moonstone
It's so damn pretty. I can't say anything more .
Purple Splash


It's called Purple splash I thik. Yeah, warnanya sangat unikkan????


My Birthday

Happy Birth day to me
Happy Birth day to me
Happy Birth day
Happy Birth day
Happy Birth day to me



Bit sad that I going older again.
But i'm happy because I'm living good and well.

Jumat, 14 Februari 2014

Koleksi baru, Bunga Wijaya Kusuma small vers

Kemarin waktu nemenin temen yang mau beli pohon jeruk Nipis dan jeruk sambel. Gak sengaja mata nangkep tanaman yang menarik ( Ketahuan matanya selalu kelayapan kemana2 hahahaha)

Setelah nanya ma penunggu (Jyahhh penunggu, lu kira po'on bringin ada penunggunya). Tu sejenis tanaman Kaktus yang namanya Wijaya Kusuma.



Loh kok kecil???

Katanya si ini small version dari bunga gedenya --__-- ( Haduh sekarang juga ada toh small vers. tanaman?).

Ya sudahlah toh saya suka hohoho.

Trus si bapaknya juga ngejelasin kalo kelebihan bunga wijaya kecil ini adalah dia mekar disiang hari beda dengan yang gede yang suka nongolnya tengah malam.

Tapi sayangnya kalo yang kecil tu gak wangi alias gak berbau seperti yang gede. Sayang sekali.


Setelah adegan cekcok mulut ( Read: tawar menawar plus rayuan maut yang saya lancarkan >_<) akhirnya saya di beri diskon 5 ribu.

Dan tu kembang boleh dibawa pulang dengan harga 20 ribu plus hadiah pot gratis XDDDDD



Sabtu, 08 Februari 2014

Is it strange for women to use ring on index finger?

Beberapa hari yang lalu saya beli cincin perak yang udah lamaaaaaaaaaaaaaaaaaaa banget saya pengen.

I like silver thing.  But when I try on my finger. The Seller girl laught on me.

Why?

Because I try the ring on my Index finger.

She said that girl ups I mean women like me should wear a ring on ring finger and I feel kinda --________________-- Annoyed.

It's suck. I never wear a ring on ring finger more than one hour.

Why??

It's just feel uncomfortable and -um- like habbit.

I feel comfortable wearing it on my index finger rather than my ring finger.

Ah I also found some interesting articles 'bout my habbit.

The Meaning of a Ring on the Index Finger thumbnail



A finger ring can say a lot about person,but where that person places the ring may also make a statement about them. Each finger on the human hand has a different character, offering a subtle shading to the rings used to adorn it. For example, some say that rings worn on the index finger often suggest power and authority.




 
Theories 
  • A ring on the index finger has a number of possible meanings. According to Wellstone Jewelry, a broker of rings, a ring on the index finger tend to emphasize personal attributes such as leadership, executive ability, ambition, and self-confidence. The company suggests that such wearers often energetically pursue financial gain.

Expert Insight

  • The fashion and style website Mayvelous suggests that the index finger connotes authority, noting that it can be used to indicate disapproval with a wag, to indicate direction of commands by pointing, and to emphasize a point. Given the index finger's connection to leadership and ambition, Mayvelous suggests that these characteristics may be present in a person who chooses to adorn that finger with jewelry.

Function

  • Rings placed on the index finger can have many possible functions. They can be adornment, to signify an affiliation with a particular organization or group, or to suggest wealth or class.

Misconceptions

  • Placing a ring on a certain finger, be it the index finger or otherwise, seldom offers a direct message or code. Although wearing a certain type of ring on the index finger may hold a surreptitious message in certain cultures or societies, in the United States, there is no overt significance attached to it. Rather, the ring's placement may offer a more subtle clue to the wearer's character.

Considerations


  • The meaning of a ring on an index finger is not hard and fast, but is rather culturally specific: what it may may mean in one place to one people may not hold true for everyone. Consideration should also be given to what type of ring is placed on the index finger. For example, some married couple, while separated or going through a divorce, will not take off their wedding ring, but will move it to another finger.